Jepang Hanya Kurang Islam - Opini

Assalamualaikum. Kali ini saya ingin beropini mengenai salahsatu negara maju di dunia yaitu Jepang yang dimana saya sedang tinggal di negara tersebut. Sebelum lebih jauh, sebenarnya saya tidak terlalu mengerti sekali mengenai negara Jepang. Tapi akan saya ceritakan sepengetahuan saya selama saya tinggal di Jepang.

Oke, judul diatas saya tulis Jepang Hanya Kurang Islam. Nah, jika setelah itu ada yang bertanya "Masa sih, kok bisa?". Kebanyakan dari teman-teman mungkin sudah tau secara garis besar negara Jepang itu bagaimana. Tapi saya akan uraikan terlebih dahulu kemajuan negara Jepang dari sisi teknologi, pendidikan, karakter, dan lain-lain.

Teknologi

Mengenai teknologi sudah jangan ditanya lagi. Dalam hal teknologi, Jepang sudah seperti raksasa tiada tanding. Merk-merk kualitas terbaik mereka sudah tersebar di seluruh dunia, honda, suzuki, mitsubishi, toyota, hitachi, dan lain-lain. Jepang juga mempunyai salahsatu kereta tercepat di dunia yang dinamakan shinkansen. 

Mengenai kereta, saya punya sedikit cerita. Sebelum saya berangkat ke Jepang, saya menjalani serangkaian pendidikan terlebih dahulu di Jakarta, salahsatunya pendidikan bahasa. Nah, saat itu untuk bisa berangkat dari kota saya ke Jakarta saya menggunakan kereta api, kemudian dilanjut dengan KRL. Singkat cerita, masa pendidikan berakhir dan saya pulang. Ketika perjalanan pulang dan akan naik KRL, karena saya sudah belajar bahasa Jepang sebelumnya, seketika saya bisa baca tulisan kanji densha電,DEN. Kanji ini hanya mempunyai cara baca onyomi: Den. Jika di kombinasikan dengan kanji lain akan menghasilkan arti yang berbeda. 電気;denki (listrik), 電話;denwa (telepon), 電車;densha (kereta), 電池;denchi (baterai). yang berada di mesin kereta tersebut. "Ooh, ternyata kereta dari Jepang", berucap saya di dalam hati.

Selain kereta, Jepang juga mempunyai robot-robot canggih yang bisa berperilaku seperti manusia. Jika terus menerus membahas teknologi Jepang, sepertinya tidak akan ada habisnya.

Pendidikan

Dalam pendidikan Jepang, moral lebih diutamakan daripada ilmu pengetahuan. Bukan berarti ilmu pengetahuan dikesampingkan. Ya, pendidikan moral sudah diterapkan sejak kecil. Itu terasa sekali oleh saya ketika ketika mengobrol dengan mereka, rasa tanggung jawab terhadap sampah, dan lain-lain.


Sekolah-sekolah di Jepang tidak mewajibkan muridnya untuk mengikuti ujian hingga kelas 4. Tujuannya adalah untuk membangun perilaku dan mengembangkan karakter siswa. Anak-anak diajarkan untuk menghormati orang lain dan bersikap lembut terhadap hewan dan alam. Selain itu anak-anak diajarkan mengontrol diri dan keadilan. Pokoknya ajib deh.

Jadi, apa yang membuat Jepang kurang islam?

Adalah karena negara Jepang yang tidak memiliki agama (atheis) yang justru mengamalkan nilai-nilai islam. Di islam ada 'Kebersihan sebagian dari iman', justru mereka melakukannya. Sopan santun dan tatakrama yang sangat menonjol sekali di dalam kehidupan sehari-hari.

Dibalik itu semua, ternyata Jepang mempunya kegelisahan. Bayangkan, tahun 2016 hingga maret 2018 tercatat 250 siswa usia sekolah dasar hingga SMA melakukan bunuh diri. Kementrian Pendidikan Jepang mengatakan bahwa jumlah ini merupakan angka terbesar sejak 1986. Mereka yang memutuskan untuk bunuh diri biasanya mengalami masalah keluarga dan kecemasan masa depan. Dan biasanya kasus bunuh diri ini terjadi pada 1 September atau bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah. Dilansir dari tribunnews.

Guru sedang memberikan konseling sambil membawa foto korban bunuh diri.  (IST/TheJapanTimes)

Terbayang gak sih usia anak-anak remaja sudah mempunyai rasa tidak tenang dan kecemasan yang berlebih sehingga berani sekali melakukan bunuh diri.

Disinilah menurut saya konsep iman dalam Islam bisa berperan. Fyi, di Jepang perlahan-lahan sudah banyak sekali masjid-masjid di bangun, sehingga mudah-mudahan islam bisa menyebar dengan cepat ke seluruh Jepang.

Begitu opiniku, menurutmu?

Related Posts

Load comments

Comments